Minggu, 24 April 2011

Menyikapi Secara Berlebihan a.k.a LEBAY (What's Wrong With You, Indonesia ??)

Gw sempet baca salah satu thread Kask*s dengan judul yang menarik.Setelah gw baca isinya ternyata sama dengan apa yang gw pikirkan dalam menyikapi kehidupan masyarakat ketika menghadapi fenomena entertainment.Kalo mau baca threadnya, bisa langsung klik disini.Inti dari thread itu adalah fenomena seorang Briptu Norman yang mampu menyihir perhatian jutaan masyarakat Indonesia hanya dengan melakukan lipsing lagu India dan diupload ke situs Yout*be yang kemudian menjadikan dia sebagai artis dadakan hanya dalam waktu kurang dari sebulan.

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia disuguhkan dengan seorang Briptu bernama Norman Kamaru asal Gorontalo.Tidak ada hal yang luar biasa yang dia lakukan, hanya melakukan lipsing (menyanyi tapi hanya gerakan bibir saja) lagu India sambil menari ala India pula yang kemudian diunggah ke internet.Beberapa orang yang melihat kemudian merasa bahwa apa yang dilakukan dia cukup unik dan lucu, dimana seorang anggota kepolisian yang identik dengan kata "galak" malah terlihat tidak menakutkan bahkan cenderung menghibur.Memang gw akui, Norman memiliki talenta seni yang bagus.Hal itu terbukti dengan beberapa video rekaman di salah satu stasiun TV yang menayangkan Norman tampil di acara pentas seni tingkat SMA.Norman semakin menjadi bahan pembicaraan baik melalui media massa, internet bahkan mulut ke mulut.Hal ini yang menjadikan dia semakin tenar dan membuat dia menjadi artis dadakan.Dalam waktu 2 minggu, layar televisi selalu menampilkan acara talk show dan sebagainya dimana hampir semua acara tersebut menampilkan sosok Briptu Norman.

Hal yang dialami Briptu Norman tentu bukan "barang baru" di Indonesia bahkan dunia.Tentu kita masih inget dengan video yang dibuat oleh Sinta Jojo dimana mereka membuat hal serupa dengan menyanyikan lagu berjudul "Keong Racun".Karena hal ini pula, mereka berdua sempat menjadi artis dadakan dan kemudian muncul di beberapa stasiun TV.Namun kalo gw lihat, kehebohan Briptu Norman masih lebih heboh dibanding mereka berdua.Bahkan ketika Briptu Norman pulang ke Gorontalo, kemeriahan itu juga belum hilang, dimana Norman disambut oleh keluarganya dengan acara yang cukup meriah layaknya seorang prajurit yang kembali dari medan perang.

Dari situ gw ambil kesimpulan, ADA YANG SALAH DENGAN INDONESIA.Kenapa gw bilang seperti itu, tentu gw punya alasan yang sama dengan apa yang ada di thread yang gw baca.Hanya dengan menjadi seorang artis dadakan, bisa menjadi layaknya seorang pahlawan.Lalu bagaimana dengan nasib orang2 yang memang disebut pejuang, yang jelas2 berjuang dalam olimpiade sains, para pemain muda sepakbola yang sekarang ini berada di Uruguay dan dipersiapkan untuk menjadi bibit handal di masa depan.Bagaimanakah kabar mereka dan apa yang mereka kerjakan, pasti tidak banyak orang yang tahu.Masyarakat Indonesia sekarang ini kebanyakan hanya tahu tentang bagaimana jalan cerita sinetron yang mereka tonton dan artis2 yang sedang naik daun.Kepekaan masyarakat terhadap berita seputar pemerintahan dirasa mulai berkurang.Tapi kepekaan yang berkurang itu juga bisa disebabkan karena masyarakat terlalu sering disuguhi tentang pemberitaan berbagai masalah pemerintah yang tak kunjung selesai.

Yah, berita korupsi diberbagai lembaga, anggota DPR yang bermasalah hingga munculnya Briptu Norman merupakan hasil dari pemberitaan di berbagai media massa.Dalam hal ini, media massa memegang peranan penting dalam mengungkapkan suatu kejadian.Banyak media massa yang menampilkan berbagai berita yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya bahkan sering disiarkan sehingga membuat kita jenuh melihat berita itu dan melupakan berita penting lainnya.Memang dengan sering menampilkan, kita akan bisa semakin mengetahui perkembangan yang terjadi dan bisa sebagai alat kontrol kita terhadap apa yang terjadi terutama dalam lembaga DPR.Tapi hal itu tentu akan melupakan berbagai berita yang tidak kalah pentingnya diketahui oleh masyarakat.

Mungkin sedikit saja yang bisa gw tuliskan untuk saat ini, tapi harapan gw untuk Indonesia yang lebih baik masihlah besar.Always Pray For Indonesia....

Rabu, 20 April 2011

Antara Kuliah dan Organisasi

Posting ni sih sebenarnya berdasarkan pengalaman gw tadi siang pas gw ke kampus kemudian di depan kampus gw, ada aksi demo oleh salah satu organisasi eksternal.Gw cukup familiar dengan organisasi tersebut karena ada beberapa orang yang gw kenal disana.Ada salah satu teman gw yang ikut demo, istilahnya dalam dunia aksi demo disebut Korlap (Koordinator Lapangan) yang fungsinya bisa dibilang sebagai promotor di jalan.Gw cukup kenal dengan korlapnya karena gw dengan dia sempat berdiskusi tentang politik dan fenomena kampus yang terjadi.Bahkan saat dulu, gw dan beberapa temen lainnya termasuk dia, sempat untuk memutuskan untuk membentuk suatu kelompok bawah tanah yang bergerak untuk mengkritisi segala macam bentuk kebijakan-kebijakan kampus yang dianggap merugikan mahasiswa.Yah tapi sejalan dengan waktu, akhirnya kita menempuh jalan kita masing-masing dengan cara berbeda.

Yah...itu mungkin sekilas tentang seorang teman gw yang cinta mati jadi aktifis kampus.Karena dia pula muncul insipirasi gw buat menulis posting tentang dua kehidupan yang mungkin akan dijalani seorang mahasiswa dalam waktu bersamaan.Dua kehidupan itu yaitu kehidupan sebagai seorang mahasiswa yang kuliah dan kehidupan mahasiswa yang mengikuti suatu organisasi.Jujur, sayang sekali jika dua kehidupan ni gak bisa kita jalanin dengan baik.Sepatutnya gw harus bersyukur karena gak semua orang bisa merasakan menjadi mahasiswa, walaupun kadang gw suka nyesel kenapa gw bisa masuk ke kampus itu.Yah tapi kalo emang rejeki gw di situ, jalanin aja, toh nanti bakal ada hikmahnya.

Berbicara tentang mahasiswa pasti gak jauh dari kuliah.Jelaslah, tujuan kita masuk universitas paling utama adalah belajar.Namun ketika kita menjadi seorang mahasiswa, ilmu itu gak hanya kita dapat dari kelas tapi bisa berdiskusi dengan teman, ke perpustakaan atau terjun ke dalam suatu organisasi.Hal inilah yang membedakan antara SMA dengan mahasiswa karena seorang mahasiswa bisa melakukan study baik di luar atau di dalam kelas.Gw pun sempat mengalami hal tersebut.Masuk ke dalam organisasi untuk belajar bagaimana cara berorganisasi yang benar dan berbagai hal tentunya.Banyak hal yang gw dapat ketika berorganisasi.Sebenernya gw punya tujuan lain ketika masuk organisasi.Selain karena gw ingin lebih aktif di organisasi kampus, gw ingin perbanyak teman dan syukur-syukur dapat jodoh hehe...

Langsung ke inti masalah yang ingin gw bahas (kebanyakan basa basinya, hehe).Dua kehidupan yang tadi sudah disebutkan sangatlah penting buat kita jalani sebagai mahasiswa.Gak sedikit dari teman-teman gw yang gak ikut dalam organisasi.Alasannya beragam, ada yang bilang karena malas, jadwal kuliah padat atau karena punya kesibukan tersendiri.Maklum, sebagian teman-teman gw ada yang sudah bekerja, jadi bisa dimaklumin.Sampai saat ini gw sangat bersyukur masuk organisasi walaupun tidak terlalu mendalam.Efek baiknya sangat gw rasakan sekarang ini.Ketika di organisasi, kita diajarkan untuk bisa mengemukakan pendapat kita.Hal ini tentu akan melatih kita agar kita tidak canggung berbicara kepada orang lain.Masih banyak efek baik lainnya yang gw rasakan hingga saat ini.

But, ada efek negatif dari berlebihan berorganisasi.Bukan menyalahkan organisasinya tapi lebih ke arah individunya itu sendiri.Hal negatif itu terjadi jika sang mahasiswa hanya mengurusi organisasi tanpa mengurus kuliahnya.Ini merupakan salah satu faktor kenapa mahasiswa lulusnya lama.Memang ada juga yang aktif organisasi tapi lulus kuliahnya juga cepet.Tapi itu bisa dihitung jari kalau di kampus gw (gak tau deh kampus laen).Kalau sudah seperti ini, mahasiswa biasanya bukan tambah rajin buat lulus tapi makin males karena teman-temannya sudah banyak lulus terlebih dahulu.

Kembali ke tangtop, tentang masalah berlebihan organisasi.Gw sendiri kadang bingung, buat apa mereka lama mengurusi organisasinya.Mereka terkesan idealis menurut mereka sendiri.Mereka mengurusi aspirasi orang banyak tapi gak bisa mengurus diri mereka sendiri.Gw terpikir sedikit, ada pikiran percuma jika ketika mereka berdemo tentang bagaimana kondisi buruk yang dialami rakyat dan bla bla bla lainnya namun mereka kuliah saja belum beres.Well, akhirnya kita sendiri yang harus berpikir kembali bagaimana seharusnya kita mengambil langkah....