Gw sempet baca salah satu thread Kask*s dengan judul yang menarik.Setelah gw baca isinya ternyata sama dengan apa yang gw pikirkan dalam menyikapi kehidupan masyarakat ketika menghadapi fenomena entertainment.Kalo mau baca threadnya, bisa langsung klik disini.Inti dari thread itu adalah fenomena seorang Briptu Norman yang mampu menyihir perhatian jutaan masyarakat Indonesia hanya dengan melakukan lipsing lagu India dan diupload ke situs Yout*be yang kemudian menjadikan dia sebagai artis dadakan hanya dalam waktu kurang dari sebulan.
Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia disuguhkan dengan seorang Briptu bernama Norman Kamaru asal Gorontalo.Tidak ada hal yang luar biasa yang dia lakukan, hanya melakukan lipsing (menyanyi tapi hanya gerakan bibir saja) lagu India sambil menari ala India pula yang kemudian diunggah ke internet.Beberapa orang yang melihat kemudian merasa bahwa apa yang dilakukan dia cukup unik dan lucu, dimana seorang anggota kepolisian yang identik dengan kata "galak" malah terlihat tidak menakutkan bahkan cenderung menghibur.Memang gw akui, Norman memiliki talenta seni yang bagus.Hal itu terbukti dengan beberapa video rekaman di salah satu stasiun TV yang menayangkan Norman tampil di acara pentas seni tingkat SMA.Norman semakin menjadi bahan pembicaraan baik melalui media massa, internet bahkan mulut ke mulut.Hal ini yang menjadikan dia semakin tenar dan membuat dia menjadi artis dadakan.Dalam waktu 2 minggu, layar televisi selalu menampilkan acara talk show dan sebagainya dimana hampir semua acara tersebut menampilkan sosok Briptu Norman.
Hal yang dialami Briptu Norman tentu bukan "barang baru" di Indonesia bahkan dunia.Tentu kita masih inget dengan video yang dibuat oleh Sinta Jojo dimana mereka membuat hal serupa dengan menyanyikan lagu berjudul "Keong Racun".Karena hal ini pula, mereka berdua sempat menjadi artis dadakan dan kemudian muncul di beberapa stasiun TV.Namun kalo gw lihat, kehebohan Briptu Norman masih lebih heboh dibanding mereka berdua.Bahkan ketika Briptu Norman pulang ke Gorontalo, kemeriahan itu juga belum hilang, dimana Norman disambut oleh keluarganya dengan acara yang cukup meriah layaknya seorang prajurit yang kembali dari medan perang.
Dari situ gw ambil kesimpulan, ADA YANG SALAH DENGAN INDONESIA.Kenapa gw bilang seperti itu, tentu gw punya alasan yang sama dengan apa yang ada di thread yang gw baca.Hanya dengan menjadi seorang artis dadakan, bisa menjadi layaknya seorang pahlawan.Lalu bagaimana dengan nasib orang2 yang memang disebut pejuang, yang jelas2 berjuang dalam olimpiade sains, para pemain muda sepakbola yang sekarang ini berada di Uruguay dan dipersiapkan untuk menjadi bibit handal di masa depan.Bagaimanakah kabar mereka dan apa yang mereka kerjakan, pasti tidak banyak orang yang tahu.Masyarakat Indonesia sekarang ini kebanyakan hanya tahu tentang bagaimana jalan cerita sinetron yang mereka tonton dan artis2 yang sedang naik daun.Kepekaan masyarakat terhadap berita seputar pemerintahan dirasa mulai berkurang.Tapi kepekaan yang berkurang itu juga bisa disebabkan karena masyarakat terlalu sering disuguhi tentang pemberitaan berbagai masalah pemerintah yang tak kunjung selesai.
Yah, berita korupsi diberbagai lembaga, anggota DPR yang bermasalah hingga munculnya Briptu Norman merupakan hasil dari pemberitaan di berbagai media massa.Dalam hal ini, media massa memegang peranan penting dalam mengungkapkan suatu kejadian.Banyak media massa yang menampilkan berbagai berita yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya bahkan sering disiarkan sehingga membuat kita jenuh melihat berita itu dan melupakan berita penting lainnya.Memang dengan sering menampilkan, kita akan bisa semakin mengetahui perkembangan yang terjadi dan bisa sebagai alat kontrol kita terhadap apa yang terjadi terutama dalam lembaga DPR.Tapi hal itu tentu akan melupakan berbagai berita yang tidak kalah pentingnya diketahui oleh masyarakat.
Mungkin sedikit saja yang bisa gw tuliskan untuk saat ini, tapi harapan gw untuk Indonesia yang lebih baik masihlah besar.Always Pray For Indonesia....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar